Jembatan Kutai Kartanegara
merupakan jembatan sistem suspensi yang
menggunakan batang hanger sebagai penompang
utama. Pada saat pemeliharaan berlangsung,
dilakukan proses mengangkat (jacking) batang hanger
di tengah bentang, atau tepat di tengah jembatan.
Awalnya, petugas perawatan melakukan jacking
batang hanger di sisi hilir, sehingga batang memendek
sekitar 15 sentimeter dalam tiga tahapan. Proses itu
selesai. Lalu, proses perawatan yang sama berpindah
dengan mengangkat bagian sisi hulu.
Pada saat proses pengangkatan sedang berlangsung,
tiba-tiba sambungan antar batang hanger dan kabel
utama putus karena penjepit atau clamp pecah.
Dampaknya, penjepit di sebelahnya tak kuat
menahan beban dan ikut pecah. Dalam 20 detik,
semua clamp berturut-turut pecah dan jembatan
ambruk.
»Berdasarkan informasi yang kami terima, lalu lintas
tetap berlangsung menggunakan sistem buka-tutup,”
kata Ketua Tim Investigasi, Iswandi Imran dalam
keterangannya di Jakarta Rabu 11 Januari 2012.
»Menurut kami, kekurangan pengetahuan dari para
pihak terkait tentang jembatan tipe seperti ini juga
menjadi salah satu penyebab ambruknya jembatan,”
kata Iswandi.
Ia menjelaskan kondisi ini diperparah rekomendasi
ahli dari Pemerintah Jepang. Hasil rekomendasi
membawa dampak buruk. Namun Iswandi tak
menjelaskan bagaimana isi rekomendasi tersebut.
Sumber : tempo.com
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment
Jika Anda rasa Artikel ini bermanfaat silahkan kalau mau di Copy Paste Tapi Ingat melampirkan Sumbernya ya! http://axvero.blogspot.com dan Jika anda berkenan silahkan tinggalkan komentar meskipun hanya 1 kata. kata-kata yang anda tulis sangat berarti bagiku.