12/02/2011 06:55:00 pm
0
Sistem koloid (selanjutnya
disingkat "koloid" saja)
merupakan suatu bentuk
campuran (sistem dispersi) dua
atau lebih zat yang bersifat
homogen namun memiliki
ukuran partikel terdispersi yang
cukup besar (1 - 100 nm),
sehingga terkena efek Tyndall.
Bersifat homogen berarti partikel
terdispersi tidak terpengaruh
oleh gaya gravitasi atau gaya lain
yang dikenakan kepadanya;
sehingga tidak terjadi
pengendapan, misalnya. Sifat
homogen ini juga dimiliki oleh
larutan, namun tidak dimiliki oleh
campuran biasa (suspensi).
Koloid mudah dijumpai di mana-
mana: susu, agar-agar, tinta,
sampo, serta awan merupakan
contoh-contoh koloid yang dapat
dijumpai sehari-hari. Sitoplasma
dalam sel juga merupakan sistem
koloid. Kimia koloid menjadi
kajian tersendiri dalam kimia
industri karena kepentingannya.
Macam-macam koloid
Koloid memiliki bentuk
bermacam-macam, tergantung
dari fasa zat pendispersi dan zat
terdispersinya. Beberapa jenis
koloid:
Aerosol yang memiliki zat
pendispersi berupa gas.
Aerosol yang memiliki zat
terdispersi cair disebut aerosol
cair (contoh: kabut dan awan)
sedangkan yang memiliki zat
terdispersi padat disebut
aerosol padat (contoh: asap
dan debu dalam udara).
Sol Sistem koloid dari partikel
padat yang terdispersi dalam
zat cair. (Contoh: Air sungai, sol
sabun, sol detergen dan tinta).
Emulsi Sistem koloid dari zat
cair yang terdispersi dalam zat
cair lain, namun kedua zat cair
itu tidak saling melarutkan.
(Contoh: santan, susu,
mayonaise, dan minyak ikan).
Buih Sistem Koloid dari gas
yang terdispersi dalam zat cair.
(Contoh: pada pengolahan bijih
logam, alat pemadam
kebakaran, kosmetik dan
lainnya).
Gel sistem koloid kaku atau
setengah padat dan setengah
cair. (Contoh: agar-agar, Lem).
Sifat-sifat Koloid
Efek Tyndall
Efek Tyndall ialah gejala
penghamburan berkas sinar
(cahaya) oleh partikel-partikel
koloid. Hal ini disebabkan karena
ukuran molekul koloid yang
cukup besar. Efek tyndall ini
ditemukan oleh John Tyndall
(1820-1893), seorang ahli fisika
Inggris. Oleh karena itu sifat itu
disebut efek tyndall.
Efek tyndall adalah efek yang
terjadi jika suatu larutan terkena
sinar. Pada saat larutan sejati
disinari dengan cahaya, maka
larutan tersebut tidak akan
menghamburkan cahaya,
sedangkan pada sistem koloid,
cahaya akan dihamburkan. hal
itu terjadi karena partikel-partikel
koloid mempunyai partikel-
partikel yang relatif besar untuk
dapat menghamburkan sinar
tersebut. Sebaliknya, pada larutan
sejati, partikel-partikelnya relatif
kecil sehingga hamburan yang
terjadi hanya sedikit dan sangat
sulit diamati.
Gerak Brown
Gerak Brown ialah gerakan
partikel-partikel koloid yang
senantiasa bergerak lurus tapi
tidak menentu (gerak acak/tidak
beraturan). Jika kita amati koloid
dibawah mikroskop ultra, maka
kita akan melihat bahwa partikel-
partikel tersebut akan bergerak
membentuk zigzag. Pergerakan
zigzag ini dinamakan gerak
Brown. Partikel-partikel suatu zat
senantiasa bergerak. Gerakan
tersebut dapat bersifat acak
seperti pada zat cair dan gas
( dinamakan gerak brown),
sedangkan pada zat padat hanya
beroszillasi di tempat ( tidak
termasuk gerak brown ). Untuk
koloid dengan medium
pendispersi zat cair atau gas,
pergerakan partikel-partikel akan
menghasilkan tumbukan dengan
partikel-partikel koloid itu
sendiri. Tumbukan tersebut
berlangsung dari segala arah.
Oleh karena ukuran partikel
cukup kecil, maka tumbukan
yang terjadi cenderung tidak
seimbang. Sehingga terdapat
suatu resultan tumbukan yang
menyebabkan perubahan arah
gerak partikel sehingga terjadi
gerak zigzag atau gerak Brown.
Semakin kecil ukuran partikel
koloid, semakin cepat gerak
Brown yang terjadi. Demikian
pula, semakin besar ukuran
partikel koloid, semakin lambat
gerak Brown yang terjadi. Hal ini
menjelaskan mengapa gerak
Brown sulit diamati dalam
larutan dan tidak ditemukan
dalam campuran heterogen zat
cair dengan zat padat (suspensi).
Gerak Brown juga dipengaruhi
oleh suhu. Semakin tinggi suhu
sistem koloid, maka semakin
besar energi kinetik yang
dimiliki partikel-partikel
medium pendispersinya.
Akibatnya, gerak Brown dari
partikel-partikel fase
terdispersinya semakin cepat.
Demikian pula sebaliknya,
semakin rendah suhu sistem
koloid, maka gerak Brown
semakin lambat.
Adsorpsi
Adsorpsi ialah peristiwa
penyerapan partikel atau ion
atau senyawa lain pada
permukaan partikel koloid yang
disebabkan oleh luasnya
permukaan partikel. (Catatan :
Adsorpsi harus dibedakan
dengan absorpsi yang artinya
penyerapan yang terjadi di dalam
suatu partikel). Contoh : (i) Koloid
Fe(OH) 3 bermuatan positif
karena permukaannya menyerap
ion H+. (ii) Koloid As 2S3
bermuatan negatif karena
permukaannya menyerap ion S2.
Muatan koloid
Dikenal dua macam koloid, yaitu
koloid bermuatan positif dan
koloid bermuatan negatif.
Koagulasi koloid
Koagulasi adalah penggumpalan
partikel koloid dan membentuk
endapan. Dengan terjadinya
koagulasi, berarti zat terdispersi
tidak lagi membentuk koloid.
Koagulasi dapat terjadi secara
fisik seperti pemanasan,
pendinginan dan pengadukan
atau secara kimia seperti
penambahan elektrolit,
pencampuran koloid yang
berbeda muatan.
Koloid pelindung
Koloid pelindung ialah koloid
yang mempunyai sifat dapat
melindungi koloid lain dari
proses koagulasi.
Dialisis
Dialisis ialah pemisahan koloid
dari ion-ion pengganggu dengan
cara ini disebut proses dialisis.
Yaitu dengan mengalirkan cairan
yang tercampur dengan koloid
melalui membran semi
permeable yang berfungsi
sebagai penyaring. Membran
semi permeable ini dapat
dilewati cairan tetapi tidak dapat
dilewati koloid, sehingga koloid
dan cairan akan berpisah.
Elektroforesis
Elektroferesis ialah peristiwa
pemisahan partikel koloid yang
bermuatan dengan
menggunakan arus listrik.

0 komentar :

Post a Comment

Jika Anda rasa Artikel ini bermanfaat silahkan kalau mau di Copy Paste Tapi Ingat melampirkan Sumbernya ya! http://axvero.blogspot.com dan Jika anda berkenan silahkan tinggalkan komentar meskipun hanya 1 kata. kata-kata yang anda tulis sangat berarti bagiku.